Sistem closed house (kandang tertutup) adalah salah satu metode peternakan ayam broiler yang paling modern dan efisien. Sistem ini memungkinkan peternak untuk mengontrol lingkungan kandang secara penuh, mulai dari suhu, kelembapan, hingga sirkulasi udara, sehingga pertumbuhan ayam dapat lebih optimal dan produktivitas meningkat. Dengan sistem ini, ayam tumbuh lebih cepat, risiko penyakit berkurang, dan hasil panen lebih konsisten. Berikut adalah panduan lengkap cara beternak ayam broiler dengan sistem closed house.
1. Memahami Sistem Closed House
Sistem closed house adalah sistem kandang yang tertutup sepenuhnya dari lingkungan luar. Udara, cahaya, dan suhu di dalam kandang dikontrol dengan alat-alat modern seperti ventilator, pemanas, dan sistem pencahayaan. Keuntungan utama dari sistem ini adalah kemampuannya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang ideal bagi ayam broiler, tanpa terpengaruh cuaca atau perubahan lingkungan eksternal.
- Sirkulasi Udara Terkontrol: Udara segar diatur masuk dan keluar kandang dengan ventilator, sehingga ayam selalu mendapatkan oksigen yang cukup tanpa terkena angin langsung.
- Suhu dan Kelembapan Stabil: Suhu di dalam kandang bisa dikontrol menggunakan pemanas, kipas, dan pendingin (cooling pad) sehingga tetap ideal sepanjang waktu, biasanya antara 24-30°C, yang optimal untuk pertumbuhan ayam broiler.
- Kelembapan Terkontrol: Kelembapan dalam sistem closed house biasanya dijaga antara 60-70%. Kelembapan yang terkontrol baik dapat mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan kenyamanan ayam.
2. Perencanaan dan Pembuatan Kandang Closed House
Membangun kandang closed house memerlukan perencanaan yang matang agar dapat memberikan hasil maksimal. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat merencanakan pembuatan kandang.
- Ukuran Kandang: Ukuran kandang harus disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara. Idealnya, satu meter persegi kandang bisa menampung 8-10 ekor ayam broiler. Pastikan kandang cukup luas untuk memberikan ruang gerak bagi ayam, namun tidak terlalu luas agar suhu tetap stabil.
- Struktur Kandang: Gunakan bahan bangunan yang kuat namun hemat biaya, seperti besi galvanis atau baja ringan. Kandang harus kedap udara agar suhu dan kelembapan bisa dikontrol dengan baik.
- Sistem Ventilasi: Pasang ventilator dan exhaust fan di beberapa titik kandang untuk menjaga sirkulasi udara tetap baik. Kipas akan menarik udara segar ke dalam kandang, sementara exhaust fan akan membuang udara panas keluar.
- Sistem Pemanas dan Pendingin: Pemanas digunakan terutama saat ayam baru menetas untuk menjaga suhu tetap hangat. Pada siang hari atau di daerah dengan suhu tinggi, cooling pad dan kipas digunakan untuk menjaga suhu tetap dingin.
3. Pengaturan Suhu dan Pencahayaan
Pengaturan suhu dan pencahayaan sangat penting dalam sistem closed house. Keseimbangan kedua faktor ini membantu menjaga pertumbuhan ayam agar tetap optimal.
- Suhu Ideal: Ayam broiler membutuhkan suhu yang berbeda pada setiap fase pertumbuhannya. Saat DOC (Day Old Chick) atau ayam baru menetas, suhu kandang harus dipertahankan pada 32-34°C. Setelah 2 minggu, suhu bisa dikurangi secara bertahap hingga mencapai 24-28°C saat ayam berusia 4 minggu ke atas.
- Pencahayaan: Pencahayaan buatan digunakan untuk mengatur siklus hari dan malam bagi ayam. Pencahayaan yang cukup pada malam hari membantu menjaga aktivitas makan ayam tetap tinggi sehingga pertumbuhan berat badan optimal.
4. Pemberian Pakan dan Air Minum yang Efisien
Pemberian pakan dan air minum yang teratur dan efisien sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ayam broiler. Dengan sistem closed house, pakan dan air dapat diberikan secara otomatis menggunakan alat-alat modern.
- Sistem Pemberian Pakan Otomatis: Sistem ini memungkinkan pakan didistribusikan secara merata ke seluruh kandang melalui jalur pipa otomatis. Pemberian pakan secara otomatis mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan pakan, sehingga ayam tumbuh lebih optimal.
- Air Minum Bersih dan Segar: Air minum harus selalu tersedia dan dalam kondisi bersih. Gunakan sistem nipple drinker agar air tetap higienis dan tidak terkontaminasi kotoran.
5. Pengelolaan Kesehatan Ayam
Salah satu keuntungan dari sistem closed house adalah risiko penyakit yang lebih rendah karena ayam tidak terkena kontak langsung dengan lingkungan luar. Namun, manajemen kesehatan tetap harus diperhatikan.
- Vaksinasi Rutin: Lakukan vaksinasi rutin sesuai jadwal untuk mencegah penyakit seperti Newcastle Disease (ND), Gumboro, dan flu burung. Vaksinasi sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam broiler yang dipelihara dalam jumlah besar.
- Kebersihan Kandang: Kandang harus selalu dijaga kebersihannya untuk menghindari penumpukan kotoran yang bisa menjadi sumber penyakit. Sistem pembersihan kotoran otomatis bisa digunakan untuk menjaga kebersihan kandang tanpa harus melakukan pembersihan manual setiap hari.
- Monitoring Kesehatan Ayam: Pantau kondisi ayam secara berkala. Jika ada ayam yang terlihat sakit atau lesu, segera pisahkan untuk mencegah penularan penyakit ke ayam lain.
6. Manajemen Panen yang Tepat
Dengan sistem closed house, panen ayam broiler bisa dilakukan lebih cepat karena pertumbuhan ayam yang lebih cepat dan bobot yang optimal.
- Waktu Panen: Ayam broiler biasanya siap dipanen pada usia 5-6 minggu dengan berat antara 1,5 hingga 2 kg per ekor. Sistem closed house memungkinkan ayam mencapai berat tersebut lebih cepat dibandingkan kandang terbuka.
- Pengelolaan Pasca Panen: Setelah panen, kandang harus dibersihkan dan didisinfeksi sebelum digunakan untuk siklus berikutnya. Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kualitas hasil ternak di masa depan.
7. Keuntungan Sistem Closed House
Sistem closed house memberikan banyak keuntungan bagi peternak, terutama dalam hal efisiensi dan produktivitas.
- Kontrol Lingkungan yang Optimal: Peternak dapat mengontrol suhu, ventilasi, dan pencahayaan secara penuh, sehingga ayam dapat tumbuh dalam kondisi yang ideal tanpa terpengaruh cuaca eksternal.
- Pertumbuhan Ayam Lebih Cepat: Dengan lingkungan yang selalu terkontrol, ayam broiler dapat mencapai berat panen lebih cepat, sehingga siklus produksi menjadi lebih efisien.
- Penurunan Risiko Penyakit: Sistem closed house meminimalkan kontak ayam dengan lingkungan luar, sehingga risiko penyakit yang biasanya ditularkan melalui udara atau serangga berkurang.
- Efisiensi Pakan: Pemberian pakan yang lebih teratur dan otomatis mengurangi pemborosan pakan, sehingga biaya produksi lebih efisien.
Kesimpulan
Sistem closed house menawarkan banyak keunggulan dalam beternak ayam broiler, mulai dari kontrol lingkungan yang lebih baik hingga peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ayam yang lebih cepat. Dengan menerapkan teknik pengaturan suhu, pencahayaan, pakan, dan manajemen kesehatan yang baik, peternak dapat memaksimalkan hasil panen dan meningkatkan keuntungan. Meskipun membutuhkan investasi awal yang lebih besar, sistem closed house dapat memberikan hasil yang lebih efisien dan menguntungkan dalam jangka panjang.